Tentang GmnI

Kamis, 22 September 2011

PENGANTAR
        Bahwa hampir setiap permasalahan yang terjadi di dalam negeri kita baik pada sektor sosial, ekonomi, maupun politik senantiasa berkaitan dengan konstelasi global yang ada. Imperialisme dan kolonialisme atas negeri kita sejak awal abad ke-19 adalah dampak daripada Revolusi Industri di Inggris yang melahirkan peradaban baru dalam sistem perekonomian dunia. Sebuah sistem perekonomian yang mengharuskan negara-negara maju untuk selalu mengeksploitasi sumber daya alam sebanyak-banyaknya dari berbagai belahan dunia sebagai bahan baku industri sekaligus mencari pasar baru sebagai akibat dari akumulasi barang dan modal yang terjadi di negerinya.

AD-ART GmnI


ANGGARAN DASAR

GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA


P E M B U K A A N

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami menyadari sepenuhnya tugas dan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa yang berada di tengah-tengah rakyat.
Oleh karena itu, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rakyat Indonesia, kami bertekad untuk tetap mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, yaitu terciptanya suatu tatanan masyarakat yang di dalam segala halnya menyelamatkan Kaum Marhaen.
Sebagai mahasiswa Indonesia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berjiwa Marhaenis, kami bertekad untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang di dalamnya terselenggara masyarakat Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan, maka dengan ini kami menyusun suatu organisasi GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA.

Degradasi Persma

DEGRADASI PERSMA
Oleh : Bung Habibi MF*

Kecil tapi berdampak besar, tak jarang orang menangis, bahagia, simpati bahkan jengkel akibat ulahnya, ya itulah pers yang pada waktu tertentu bisa menjadi kekuatan besar, maka tak heran jika Napolion Bonaparte, pernah berkata " saya lebih suka menghadapi 40.000 bayonet, dari pada membiarkan 4 surat kabar beredar luas di Paris. Dengan kekuatannya itu pers dapat menyetir opini public terhadap suatu isu yang berkembang.
Pers juga tak ubahnya seperti cahaya yang berdampak luas, banyak kejadian yang menggambarkan betapa pers sangat berpengaruh atau berdampak positif, salah satu contohnya pemberitaan terhadap infantry amerika srikat dengan sekutunya ke irak dan serangan israrel ke gaza yang mendapat simpati, baik dari kalangan agama atau dari berbagai bangsa. Dan tak kalah serunya kisah prita mulya sari, setelah disorot media massa banyak orang berlomba-lomba menolongnya, baik yang bersifat moril yang berupa dukungan lewat facebook atau yang bersifat  materil yang berupa koin peduli prita. Dan pers juga dapat menjadi tonggak tegaknya keadilan, tak sedikit mereka yang ber-uang bisa bebas dari meja hijau akibat tak terjamah oleh pers.

PERAN PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

PERAN PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
Oleh : Sarinah Faradila Puspita Ramadhani

Baik rangkaian pelanggaran HAM yang dialami pada kerusuhan Mei 1998,  konflik di Aceh, Papua, Timor Timur, Maluku, Poso, dan tempat-tempat tinggal komunitas Ahmadiyah, mereka yang menjadi korban trafficking, penyiksaan tenaga kerja di luar negeri, korban Kekerasan Rumah Tangga, atau kasus pelecehan-pelecehan yang semakin marak menimpa kaum wanita hari ini menjadi pandangan pertama saya. Fakta kekerasan menurut Komnas perempuan Indonesia sudah hampir mencakup 45 tahun dari 64 tahun perjalanan bangsa kita.
Begitupun tentang pemikiran-pemikiran klasik yang diawetkan berabad-abad tahun sebagai kajian tekstual yang kini semakin digandrungi oleh sebagian besar bangsa kita yang mayoritas berpendidikan rendah, entah itu dikemas dalam wadah agama, social budaya, politik, ekonomi atau bahkan memasuki ranah ideologis malah seolah-olah membuat sekat-sekat tinggi yang membedakan atas dan bawah dari golongan keseksan ini.
Menjadi ‘pemuas’ belaka, menjadi manusia ‘terjajah’, menjadi kaum ‘nerimo’, menjadi kaum ‘takut’, menjadi kaum ‘lemah’, kaum ‘bodoh’, itulah jawaban mentah saya. Pertanyaannya, apakah memang kodrat bahwa wanita memang hanya berada diantara dapur, kasur dan sumur seolah-olah menjadi mutiara yang harus disembunyikan dari peradaban, meskipun memang harus menggadaikan kemerdekaan kemanusiaan? Apa iya seorang wanita hanya memiliki porsi-porsi terbatas dalam kemasyarakatannya?
Apa yang dipandang berbeda?

MEMBUMIKAN NASIONALISME MENATAP MASA DEPAN TANAH PAPUA

MEMBUMIKAN NASIONALISME MENATAP MASA DEPAN TANAH PAPUA
2009 September 24
by tabloidforsas
Oleh:
Yoel Rohrohmana*
Seperti di wilayah-wilayah lain di Indonesia, kemeriahan Peringatan HUT Ke-64 Kemerdekaan RI juga dirasakan di bumi Papua. Pulau paling timur ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menapak jejak sejarahnya, tidak kurang tokoh yang gigih memperjuangkan kesejahteraan Papua dalam naungan NKRI. Salah satunya adalah almarhum Izaac Hindom Rohrohmana, tokoh Papua yang telah mewariskan nilai-nilai kepemimpinan, kejuangan, dan pengabdian tanpa pamrih pada masa lalu demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Papua.
Sejarah mencatat Izaac Hindom, yang menjabat sebagai Gubernur Papua itu, menggagas kebijakan percepatan pembangunan di Papua melalui Program Transmigrasi, serta kebijakan yang berkeberpihakan kepada masyarakat miskin yang terisolasi dan bermukim di kampung-kampung yang jauh dari perkotaan serta pusat pembangunan yang telah maju. Dampak positif dari kebijakan itu hingga kini masih dirasakan masyarakat Papua.

Kaderisasi